Film yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini berkisah tentang seorang Fahri (Fedi Nuril), seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar, Mesir.
Fahri yang bertetangga dan berteman dekat dengan Maria (Carissa Putri), seorang Kristen yang menyukai Al-Quran.
Fahri yang menaruh empati pada Noura Bahadur (Zaskia Adya Mecca) karena kerap mendapatkan siksaan dari 'ayah'nya.
Fahri yang terkenal di perkumpulan mahasiswa Indonesia lainnya sebagai laki-laki yang cerdas pun alim, sehingga Fahri sering kali mendapat surat cinta dari para wanita yang ingin menjadi 'halal' baginya dan salah satunya adalah Nurul (Melanie Putria).
Fahri yang begitu tegas membela seorang asing di dalam subway, yang sedang diancam oleh seorang Arab karena menganggap orang asing adalah kafir dan teroris yang sebenarnya. Fahri membelanya dengan kutipan bahwa 'barangsiapa menyakiti orang asing, maka ia pun telah menyakiti Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT'. Dan kejadian itulah yang mempertemukan Fahri dengan Aisha Greimas (Rianti Cartwright) dan membuat keduanya jatuh cinta.
Dan Fahri yang bimbang menentukan pilihan untuk menikah dengan siapa, mengingat telah banyak perempuan yang memberinya surat cinta dan sang Ibu di tanah air yang selalu mengingatkannya untuk menikah, dan akhirnya menerima tawaran ta'aruf dari guru talaqinya, Syeh Utsman, dengan seorang gadis yang ternyata adalah Aisha.
Menikahlah Fahri dan Aisha. Mematahkan hati setiap gadis yang menaruh hati kepada Fahri.
Namun yang terjadi kemudian tidak hanya sekedar patah hati. Fahri diminta untuk menikahi Nurul, karena paman Nurul percaya, Fahri mampu berlaku adil. Pada saat yang bersamaan, Fahri dituduh telah memperkosa Noura. Dan tanpa sepengetahuan Fahri, Maria menjadi korban tabrak lari.
Ancaman hukuman mati mengharuskan Fahri untuk membuka semua masa lalunya kepada Aisha, demi membuka jalan untuk kebebasannya. Setelah permohonan tes DNA ditolak, dan kesaksian-kesaksian yang memberatkan, Fahri teringat akan Maria, saksi kunci pada peristiwa pembebasan Noura dari Bahadur yang ternyata bukan ayah kandung Noura. Maria adalah harapan terakhir Fahri.
Ditemukan dalam keadaan tidak sadar akibat penyakit yang mendera Maria, Aisha harus menerima kenyataan bahwa Maria sangat mencintai Fahri sampai mengorbankan kesehatannya. Dan demi kesembuhan Maria, Aisha meminta Fahri untuk menikahi Maria.
Fahri mendapat kebebasannya kembali setelah Maria bersaksi dan Noura mengakui fitnahnya, bahwa bukan Fahri yang memperkosanya melainkan Bahadur. Noura memilih Fahri selain karena mencintainya, juga karena sakit hati setelah mengetahui bahwa Fahri telah menikah dengan Aisha setelah Noura sempat memberinya surat cinta.
Kehidupan tidak berhenti. Begitu pula dengan segala persoalan hidup.
Setelah bebas dari hukuman mati, Fahri dihadapkan dengan dilema mempunyai dua istri, dimana dia harus berlaku adil. Dan Fahri menemukan ikhlas sebagai solusinya. Namun kebahagian tak lama dikecap. Maria jatuh sakit. Dan seolah tahu bahwa maut telah dekat, Maria membuat permintaan terakhir, yaitu belajar sholat agar ia bisa sholat bersama Fahri dan Aisha.
Maria pergi dalam kedamaian sholat..
--
Setelah menonton film ini, aku jadi ngga sabar pengen baca bukunya.
Wekzz.. telat banget ya ? :P
Tapi ngga seperti biasanya loo, aku kalo pas nonton Harry Potter, mulai dari sekuel ketiga, aku stop baca bukunya. Karena nonton filmnya uda memuaskan. Kalo yang ini, nonton filmnya justru malah semakin penasaran ama bukunya. Karena filmnya, menurutku, engga memuaskan.
Awalnya memang menarik. Deskripsi tentang karakter Fahri yang menjadikan Islam sebagai way of life-nya sangat pas mengena. Tapi setelah adegan Aisha memaksa Fahri menikahi Maria, mendadak film ini jadi semi-sinetron. Maria sakit keras, tapi tanpa setting peralatan medis yang menunjang. Aisha jatuh sakit di taman, seketika itu juga ada suster yang sedang bawa kursi roda datang.
Dan pertanyaan aku yang paling besar adalah,
kenapa Fahri harus menikahi Maria ?
Oke, memang Maria sangat mencintai Fahri, tertulis rapi dalam buku harian Maria. Tapi dengan menikahinya dan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, karena Maria masih tidak sadar, secara logika (-ku) bukan merupakan solusi untuk menyembuhkan Maria.
Dan ketika Maria sadar setelah Fahri selesai mengucapkan ijab kabul, betapa film yang dinanti sekian banyak orang ini berubah menjadi sebuah sinetron.
Sedikit kecewa. Tapi jadi semakin penasaran pengen baca bukunya!
No comments:
Post a Comment